Minggu, 24 Juni 2012

Menggugah Semangat Petani Desa Krai


Semangat dalam memperjuangkan kelangsungan hidup yang lebih berarti  tampak dari sorot mata para petani di desa Krai. Hal itu terlihat jelas ketika petani desa Krai mengikuti sosialisasi tentang gaharu tanggal 26 Mei 2012 kemarin. Acara yang menghadirkan pembicara dari GLC (Gaharu Lumajang Community) tersebut mendapat sambutan antusias yang tinggi dari sekitar lima puluh orang petani. Menurut mereka, dengan menanam gaharu ini, bisa membuka peluang yang baik bagi para petani untuk berinvestasi sekaligus penghijauan alam. Karena dengan harga ekonomi yang tinggi nantinya bisa dipetik petani. Maka dari itu gaharu ini bisa membuka kesempatan bagi petani untuk lebih meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Pembicara dari GLC yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Guntur selaku Ketua GLC sendiri. Dalam materi yang disampaikan beliau menjelaskan bahwa gaharu adalah sejenis HHBK yaitu hasil hutan bukan kayu. Artinya
tumbuhan ini adalah jenis tumbuhan yang dilindungi oleh pemerintah karena keberadaannya di hutan sudah mulai langka. Di lapangan harga satu pohon gaharu bisa mencapai 60 juta rupiah hal itu tergantung dari kualitas yang didapat pada pohon. Dimana kreteria kualitas kayu sudah ditetapkan melalui SNI (Standart Nasional Indonesia). Pada dasarnya ada tiga jenis olahan dari gaharu yaitu Gubal, Kemedangan dan Abu. Dari ketiga jenis tersebut masih dibagi lagi menjadi beberapa kretieria yang lain yaitu A, B, C, D, E. Pada intinya semakin hitam dan pekat dari Gubal tersebut maka harga perkilonya juga semakin mahal. Namun sebelum pemanenan gaharu, para petani nantinya akan dihadapkan pada proses inokulasi. Dalam hal ini inokulasi dibutuhkan untuk menciptakan gubal. Untuk biaya inokulasi ini para petani harus mengeluarkan uang sebesar minimal lima ratus ribu rupiah, namun petani tidak usah kuatir karena hal tersebut akan dipinjami oleh GLC sendiri yang nantinya akan dipotong pada saat panen. (Dien eMKa)

Tidak ada komentar: